Mengamati Kesempatan Mobil Listrik Hyundai Inster Untuk Masuk Ke Pasar Indonesia

Selasa, 13 Agustus 2024

    Bagikan:
Penulis: Maya Kirana

Hyundai Inster merupakan mobil listrik terbaru yang diluncurkan oleh produsen asal Korea Selatan tersebut. Peluang untuk memasarkan kendaraan ini di Indonesia sangat terbuka, mengingat posisinya sebagai mobil listrik entry level.

Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia, Fransiscus Soerjopranoto, saat ini sedang mengeksplorasi kemungkinan untuk memperkenalkan Inster ke pasar Indonesia. Ia menyatakan bahwa perusahaan sedang melakukan penelitian untuk mengevaluasi kebutuhan SUV bertenaga listrik di tanah air.

"Inster saat ini dalam tahap studi. Ada kemungkinan untuk memasukkannya ke Indonesia, namun hal ini tergantung pada kebutuhan pasar di Indonesia. Selain itu, terkait dengan volume, jika menarik tentu lebih baik jika dirakit secara lokal," ungkap Soerjo di Lebak Bulus, Jakarta.

Fransiscus menyatakan bahwa perusahaan telah meluncurkan berbagai produk mobil listrik dengan rentang harga mulai dari di bawah Rp500 juta hingga lebih dari Rp1 miliar. Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa terdapat peluang bagi perusahaan untuk memperkenalkan model SUV listrik Hyundai Inster ke pasar otomotif di Indonesia.

Saat ini, kami telah memiliki berbagai produk, mulai dari Kona hingga IONIQ 5 N. Kami memiliki kapasitas untuk memproduksi model di atas IONIQ 5 N dengan harga Rp1,3 miliar, serta mampu memproduksi model di bawah Rp500 juta berkat kemampuan pabrik baterai lokal. Oleh karena itu, kami mengharapkan kehadiran produk tersebut, yang memiliki potensi besar, ujar perwakilan perusahaan.  

Spesifikasi Hyundai Inster  

Hyundai Inster secara resmi diluncurkan untuk mengisi segmen crossover kompak. Dengan dimensi panjang 3.825 mm, lebar 1.610 mm, dan tinggi 1.575 mm.  

Performa Inster tersedia dalam dua varian, yaitu Standard dan Long Range. Varian standar sebagai model entry level dilengkapi dengan motor listrik tunggal yang menghasilkan tenaga 95 daya kuda dan torsi 147 Nm. Kendaraan ini ditenagai oleh baterai berkapasitas 42 kWh, yang memungkinkan jarak tempuh lebih dari 300 km.

Versi Long Range menawarkan tenaga yang lebih besar, yaitu 113 daya kuda, serta dilengkapi dengan kapasitas baterai yang lebih tinggi, yaitu 49 kWh. Hal ini memungkinkan kendaraan untuk menempuh jarak hingga 355 km sesuai dengan standar WLTP.

Kapasitas baterai tersebut mendukung pengisian daya maksimum sebesar 120 kW. Proses pengisian cepat dapat mengisi baterai dari 10 persen hingga 80 persen dalam waktu 30 menit. Sementara itu, pengisian lambat menggunakan outlet AC 11 kW memerlukan waktu 4 jam untuk varian Standard dan 4 jam 45 menit untuk tipe Long Range.


(Maya Kirana)

Baca Juga: Wuling Luncurkan Darion MPV EV & PHEV, Jawab Kebutuhan Mobilitas Ramah Lingkungan
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.