Fokus China: Sektor Kendaraan Energi Baru Memiliki Potensi Untuk Inovasi Berkelanjutan

Rabu, 01 Januari 2025

    Bagikan:
Penulis: Maya Kirana
(ANTARA/Xinhua/Chen Sihan)

Produsen baterai terkemuka asal China, CATL, baru-baru ini memperkenalkan sasis kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang dirancang untuk menahan benturan depan pada kecepatan tinggi hingga 120 km/jam tanpa risiko terbakar, meledak, atau menyebabkan kerusakan yang lebih luas. Inovasi ini memberikan dorongan baru dalam pengembangan kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV).

Sasis baru yang terintegrasi ini dinamakan "Bedrock Chassis" dan memiliki desain yang berfokus pada baterai, dengan sel baterai yang terintegrasi langsung ke dalam strukturnya.

Inovasi ini meningkatkan tingkat keselamatan kendaraan dengan kemampuan menyerap 85 persen dari total energi yang dihasilkan dalam kecelakaan, dibandingkan dengan sekitar 60 persen yang diserap oleh sasis konvensional, menurut informasi dari perusahaan.

Inovasi ini telah menjadi sorotan utama dalam sektor NEV di China selama setahun terakhir, yang ditandai dengan pencapaian luar biasa negara tersebut dalam memproduksi lebih dari 11 juta NEV antara Januari dan November tahun ini.

Di antara produsen mobil China yang berkembang pesat, BYD mencatatkan tonggak sejarah bulan lalu dengan peluncuran NEV ke-10 juta dari jalur produksinya.

BYD, yang berkomitmen pada teknologi sebagai pendorong utama kesuksesannya, berencana untuk menginvestasikan 100 miliar yuan (1 yuan = Rp2.214) dalam mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) dengan teknologi otomotif. Tujuan dari investasi ini adalah untuk mencapai peningkatan menyeluruh dalam kecerdasan kendaraan, seperti yang dinyatakan oleh ketua perusahaan, Wang Chuanfu.

Pertumbuhan pesat industri kendaraan energi baru (NEV) di China tidak hanya dipicu oleh inovasi yang kuat di dalam negeri, tetapi juga oleh komitmen pemerintah terhadap pembangunan berkelanjutan dan lingkungan. Berbagai inisiatif ini secara signifikan meningkatkan permintaan pasar untuk NEV, yang pada gilirannya mendorong ekspansi industri tersebut.


Data resmi menunjukkan bahwa pangsa pasar NEV di China hanya sedikit di atas 1 persen pada tahun 2015. Namun, sejak saat itu, pangsa pasar NEV di negara ini telah meningkat secara signifikan. Pada bulan Juli tahun ini, untuk pertama kalinya, NEV melampaui kendaraan berbahan bakar fosil dalam hal pangsa pasar, dengan penjualan ritel NEV mencapai 878.000 unit, yang mencakup 51,1 persen dari total pasar kendaraan domestik.

"Pengembangan NEV yang aktif di China terutama didorong oleh meningkatnya permintaan dari konsumen lokal. Dalam hal struktur penjualan, fokus utama adalah pada penjualan domestik, sementara ekspor hanya menyumbang proporsi yang relatif kecil," ungkap Bai Ming, seorang peneliti di Akademi Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Ekonomi China, yang berada di bawah Kementerian Perdagangan China.

Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China, bersama dengan empat lembaga pemerintah lainnya, telah meluncurkan kampanye nasional untuk mendorong penggunaan NEV di daerah pedesaan. Inisiatif ini bertujuan untuk mengatasi kesenjangan konsumsi NEV yang ada di wilayah tersebut dan meningkatkan akses masyarakat terhadap transportasi yang ramah lingkungan dan aman.

Industri kendaraan energi baru (NEV) di China telah menetapkan tren bagi sektor otomotif global. Sektor ini menawarkan peluang berharga bagi perusahaan asing dan menciptakan platform yang dinamis untuk inovasi dalam industri otomotif.

Pabrik megafactory Tesla di Shanghai telah memulai uji coba produksi tujuh bulan setelah dimulainya pembangunan, seperti yang dilaporkan oleh Tesla China. Pabrik ini dirancang khusus untuk memproduksi baterai penyimpanan energi Tesla, Megapack, dengan produksi massal yang diperkirakan akan dimulai pada kuartal pertama tahun 2025.

Belum lama ini, Hon Hai Technology Group (Foxconn) mengumumkan rencana investasi sebesar 600 juta yuan di Foxconn New Energy Battery (Zhengzhou) Co., Ltd. Di awal tahun ini, Foxconn juga mengumumkan investasi sebesar 1 miliar yuan untuk mendirikan kantor pusat bisnis baru di Zhengzhou, Provinsi Henan, China tengah, dengan fokus yang signifikan pada manufaktur kendaraan.

Di Dongfeng Nissan, sebuah perusahaan patungan yang berlokasi di kota metropolitan Guangzhou, China selatan, mobil baru Dongfeng Nissan N7 sedang menjalani serangkaian pengujian yang ketat. Mobil ini dijadwalkan untuk diluncurkan pada paruh pertama tahun 2025 dan akan menjadi kendaraan listrik murni pertama yang diproduksi oleh perusahaan tersebut.

"China selalu menjaga sikap terbuka dan kooperatif, mendukung kolaborasi industri yang lebih erat antara perusahaan otomotif domestik dan asing, serta berbagi peluang untuk pengembangan dalam industri NEV," ungkap Bai.

(Maya Kirana)

Baca Juga: Wuling Luncurkan Darion MPV EV & PHEV, Jawab Kebutuhan Mobilitas Ramah Lingkungan
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.