Toyota Menyumbang 61% Dari Total Ekspor CBU Nasional, Dengan Permintaan Untuk Model Hybrid Mengalami Lonjakan

Jumat, 31 Januari 2025

    Bagikan:
Penulis: Maya Kirana
(Ekspor Toyota Fortuner ke berbagai negara. Toyota)

Tahun 2024 diprediksi akan menjadi tahun yang penuh tantangan bagi sektor otomotif di Indonesia. Berbagai insentif yang diberikan oleh pemerintah, seperti pengurangan Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPNBM DTP) sebesar 3 persen untuk mobil hybrid yang diproduksi di dalam negeri, diharapkan dapat mempertahankan kinerja industri otomotif nasional agar tetap berkontribusi positif terhadap neraca perdagangan.

Menurut data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), selama periode Januari hingga Desember 2024, Toyota Indonesia berhasil mencatatkan ekspor sebanyak 276.089 unit kendaraan. Meskipun terdapat penurunan sebesar 5 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023, di mana ekspor mencapai 290.772 unit, merek otomotif terkemuka di Indonesia ini tetap mempertahankan posisinya sebagai pemimpin dengan menyumbang 61 persen dari total ekspor Completely Built-Up (CBU) Indonesia dalam lima tahun terakhir.

Nandi Julyanto, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), menekankan bahwa pencapaian ini tidak terlepas dari dukungan pemerintah, masyarakat, serta rantai pasok industri otomotif nasional yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.

Konsistensi dalam kinerja ekspor merupakan hal yang tidak mudah dicapai, mengingat kontribusi signifikan dari putra-putri bangsa yang berperan di berbagai rantai pasok, termasuk di dalam Industri Kecil dan Menengah (IKM). Dalam menghadapi dinamika ekonomi global, kami berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan seluruh rantai pasok dari hulu hingga hilir melalui pengiriman ekspor kendaraan yang terdiri dari 10 varian, baik yang menggunakan teknologi ICE maupun yang berorientasi pada elektrifikasi, guna mempertahankan posisi Indonesia sebagai pusat produksi dan ekspor di tingkat global. Kami berupaya memastikan bahwa produk otomotif yang dihasilkan oleh sumber daya manusia lokal dapat memenuhi tuntutan pasar global yang semakin kompetitif, demikian disampaikan oleh Nandi Julyanto dalam pernyataan resminya.

Permintaan Model Elektrifikasi Dalam Negeri Meningkat 111 Persen  

Walaupun ekspor otomotif nasional mengalami penurunan, permintaan terhadap kendaraan elektrifikasi yang diproduksi di Indonesia meningkat pesat, mencapai lebih dari 100 persen. Sepanjang tahun 2024, Toyota Indonesia berhasil mengekspor 18.553 unit kendaraan elektrifikasi, yang menunjukkan peningkatan sebesar 111 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencatatkan 8.792 unit.  

Dominasi angka ekspor ini berasal dari Kijang Innova Zenix Hybrid Electric Vehicle (HEV) dengan 11.790 unit dan Yaris Cross HEV sebanyak 6.763 unit. Kedua model tersebut diproduksi di Pabrik TMMIN Karawang Plant 1 dan semakin diminati di berbagai negara di Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah.  

"Kendaraan elektrifikasi yang semakin banyak diminati mencerminkan kepedulian konsumen global terhadap isu perubahan iklim dan lingkungan, di mana 'Carbon is our Enemy'. Hal ini menunjukkan bahwa industri otomotif nasional harus berada di garis depan dalam membentuk ekosistem kendaraan elektrifikasi untuk memenuhi permintaan pasar internasional akan produk yang ramah lingkungan, terutama di era transisi energi. Salah satu langkah yang diambil adalah melalui strategi multi-pathway untuk menjawab berbagai permintaan teknologi kendaraan, sambil tetap mendukung pertumbuhan industri otomotif di Indonesia dari masa lalu, masa kini, hingga masa depan. Sesuai dengan prinsip kami 'No One Left Behind', tidak ada teknologi kendaraan yang akan ditinggalkan," ungkap Wakil Presiden Direktur PT TMMIN, Bob Azam.

Komitmen Toyota Indonesia Menuju NZE 2060  

Dalam rangka mendukung target pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060, perusahaan terus berinovasi dalam pengembangan kendaraan elektrifikasi melalui strategi multi-pathway. Toyota menawarkan beragam pilihan teknologi kendaraan, mulai dari mesin konvensional Internal Combustion Engine (ICE) yang memiliki emisi rendah, Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), Battery Electric Vehicle (BEV), Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV), hingga bahan bakar terbarukan Flexy Fuel seperti biodiesel dan bioethanol.  

“Sebagai industri yang mengedepankan produk berteknologi tinggi dan padat karya, Toyota Indonesia berkomitmen untuk terus meningkatkan daya saing produk lokal dengan memanfaatkan kompetensi sumber daya manusia dalam negeri yang berkualitas selama lebih dari lima dekade dan seterusnya untuk mendukung masyarakat Indonesia,” tegas Nandi Julyanto.

(Maya Kirana)

Baca Juga: Wuling Luncurkan Darion MPV EV & PHEV, Jawab Kebutuhan Mobilitas Ramah Lingkungan
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.