Jumlah mobil Tesla bekas yang dipasarkan pada Maret 2025 mengalami peningkatan yang signifikan, yang dihubungkan dengan reaksi konsumen terhadap tindakan politik Elon Musk serta gelombang protes global yang diakibatkannya.
Berdasarkan laporan TechCrunch pada Kamis (10/4), jumlah kendaraan Tesla bekas yang terdaftar untuk dijual di situs Autotrader.com pada Maret 2025 menunjukkan lonjakan yang mencolok, menurut data dari perusahaan induk Autotrader, Cox Automotive.
Puncaknya terjadi pada pekan terakhir Maret 2025, dengan rata-rata lebih dari 13.000 unit mobil Tesla bekas terdaftar untuk dijual, meningkat 67 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, penjualan mobil baru Tesla mengalami penurunan, sedangkan penjualan kendaraan listrik dari merek lain justru meningkat.
Pada kuartal pertama 2025, jumlah kendaraan listrik baru yang terjual di Amerika Serikat hampir mencapai 300.000 unit, meningkat 10,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, menurut laporan terbaru dari Kelley Blue Book.
Sebaliknya, penjualan kendaraan Tesla dalam periode tersebut justru mengalami penurunan hampir sembilan persen dibandingkan dengan tahun 2024.
Walaupun produsen seperti GM dan Hyundai masih berada di belakang Tesla, mereka mencatat pertumbuhan penjualan yang signifikan.
Sebagai ilustrasi, merek-merek di bawah GM pada kuartal pertama tahun 2025 berhasil menjual lebih dari 30.000 unit kendaraan listrik, hampir dua kali lipat dari jumlah tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan dari Arena EV pada Rabu (9/4), total penjualan kendaraan Tesla mengalami penurunan sekitar 13 persen pada kuartal pertama tahun 2025.
Pada periode tersebut, Tesla berhasil mengirimkan sebanyak 336.681 unit kendaraan, berkurang dari sekitar 386.810 unit pada periode yang sama di tahun 2024.
Penurunan penjualan kendaraan Tesla dianggap dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk usia jajaran kendaraan yang ada dan kontroversi yang melibatkan pemiliknya, Elon Musk, dalam politik di Amerika Serikat dan Eropa.