Emilia Contessa, Mengingat Kembali Kisah Legendaris Dari Musisi Yang Dijuluki "Singa Panggung Asia"

Jumat, 31 Januari 2025

    Bagikan:
  • " target="_blank">
Penulis: Luna Jasmine
(Emilia Contessa. ANTARA/Handout/aa)

Dunia hiburan Indonesia kembali berduka dengan berita meninggalnya Emilia Contessa, seorang penyanyi yang terkenal pada tahun 1970-an.

Emilia menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 67 tahun pada hari Senin (27/1) di Banyuwangi, Jawa Timur, akibat gagal jantung akut. Ibu dari penyanyi Denada Elizabeth Tambunan ini meninggal sekitar pukul 18.00 WIB setelah menjalani perawatan di RSUD Blambangan, Banyuwangi.

Perjalanan karier di industri hiburan

Emilia dilahirkan di Banyuwangi, Jawa Timur pada 27 Desember 1957 dengan nama asli Nur Indah Citra Sukma Hati. Ia adalah anak sulung dari pasangan Hasan Ali dan RA Susiani.

Sejak usia dini, Emilia telah menunjukkan bakatnya dalam bernyanyi dan memulai karier musiknya di Kota Surabaya. Ia juga sempat berkarier di Singapura setelah direkrut oleh pencari bakat Lee Kuan Yew yang terkesan dengan kemampuan menyanyinya.

Setelah menghabiskan satu tahun di Singapura, Emilia kembali ke Indonesia dan memulai kariernya di Jakarta dengan nama baru, yaitu Emilia Contessa. Ia pertama kali diperkenalkan melalui acara hiburan di TVRI, dan sejak saat itu, kariernya langsung meroket.

Suara yang berkualitas serta penampilan panggungnya yang memukau membuat Emilia mendapatkan julukan "Singa Panggung Asia" dari majalah Asia Week. Selain itu, majalah New York Times juga mengakui dirinya sebagai salah satu dari lima artis terpopuler di dunia.

Karier Emilia terus bersinar di kancah internasional, di mana ia pernah tampil di berbagai negara, mulai dari Eropa hingga Amerika.

Beberapa lagu hits yang dipopulerkan Emilia selama masa kejayaannya meliputi "Penasaran", "Kehancuran", "Layu Sebelum Berkembang", "Angin Malam", "Angin November", "Flamboyan", "Biarlah Sendiri", "Bunga Mawar", "Melati", "Rindu", dan "Bunga Anggrek".

Selain berkarier di dunia musik, Emilia juga mengeksplorasi dunia akting. Ia telah membintangi belasan film, termasuk "Ratapan Anak Tiri", "Tetesan Air Mata Ibu", dan "Senja di Pantai Losari". Pada tahun 1972, Emilia juga dinobatkan sebagai Ratu Foto Model oleh Persatuan Wartawan Indonesia.

Kiprah politik

Di luar aktivitasnya di dunia hiburan, Emilia merupakan seorang politikus yang pernah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah untuk periode 2014-2019, mewakili provinsi Jawa Timur.

Sebelum itu, Emilia juga pernah mencalonkan diri sebagai bupati Banyuwangi dalam pemilihan kepala daerah tahun 2010, berpasangan dengan Achmad Zainuri Ghazali. Namun, pasangan Emilia dan Achmad tidak berhasil memenangkan pilkada tersebut.

Saat-saat terakhir

Dino Rosano Hansa, adik bungsu dari mendiang Emilia Contessa, mengungkapkan bahwa Emilia meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RSUD Blambangan.

Pagi ini, sekitar pukul 07.00 WIB, Emilia dibawa ke RSUD Blambangan karena mengeluhkan rasa sakit. Sebenarnya, keluhan tersebut sudah dirasakannya sejak malam sebelumnya, namun baru pagi ini ia dibawa ke rumah sakit, demikian disampaikan oleh Dino di Banyuwangi, Senin (27/1) malam.

Dino menjelaskan bahwa setibanya di rumah sakit, Emilia langsung mendapatkan perawatan dari tim medis RSUD Blambangan Banyuwangi. Namun, ia menambahkan bahwa kondisi kesehatan Emilia terus memburuk sejak pukul 07.00 WIB, dan sekitar pukul 18.00 WIB, ia dinyatakan meninggal dunia.

"Almarhumah memang memiliki riwayat penyakit diabetes, dan berdasarkan hasil pemeriksaan tim dokter, kadar gula darahnya terus meningkat dari 400, 450, hingga 500 sebelum akhirnya menurun drastis," ungkap Dino.

(Luna Jasmine)

Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Motor Yang Merenggut Nyawa Musisi Gary Iskak
Tag

    Bagikan:
  • " target="_blank">

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.