PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), sebuah perusahaan yang beroperasi dalam ekosistem mobilitas untuk orang dan barang dengan pendekatan yang terintegrasi melalui tiga pilar bisnis utama, yaitu: 1) Penyewaan kendaraan untuk korporasi, 2) Rantai nilai logistik, dan 3) Ekosistem kendaraan bekas, menargetkan pertumbuhan laba bersih dengan angka dua digit pada paruh kedua tahun ini. Target tersebut sejalan dengan kinerja yang ditunjukkan pada Semester I-2024, yang mencatatkan peningkatan yang signifikan.
Pada paruh pertama tahun ini, perusahaan berhasil meraih laba bersih sebesar Rp128,4 miliar, yang meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan laba bersih ini merupakan hasil dari pengelolaan biaya yang disiplin dan ketat, yang berkontribusi pada peningkatan efisiensi operasional perusahaan serta pertumbuhan dari ketiga pilar bisnis utamanya.
ASSA meyakini bahwa sektor logistik di Indonesia memiliki prospek yang sangat baik dan akan terus mengalami perkembangan yang pesat. Keyakinan ini didasarkan pada fakta bahwa kebutuhan akan pergerakan manusia dan barang semakin meningkat, serta adanya akses transportasi antar daerah/kota yang semakin baik dan mudah.
“Seiring berjalannya waktu, perpindahan barang atau kebutuhan dapat dilakukan dalam waktu yang semakin singkat. Kami percaya bahwa industri logistik tidak akan mengalami penurunan, melainkan akan semakin memiliki peluang yang cerah di masa depan untuk menjadi solusi yang paling terintegrasi dan membantu banyak perusahaan dalam pengiriman barang secara efisien,” ungkap Direktur Utama ASSA, Prodjo Sunarjanto.
ASSA telah mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin dalam sektor logistik yang terintegrasi di Indonesia dengan terus memperkuat ekosistem bisnis logistik yang ada, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang semakin meningkat.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Perseroan telah mengalokasikan total belanja modal sebesar Rp1,5 triliun, di mana hingga Juni 2024, ASSA telah menggunakan Rp577,6 miliar dari anggaran tersebut. Sebagian dari dana belanja modal ini digunakan untuk menambah armada unit bisnis logistik, guna memperluas jangkauan jaringan yang dimiliki.
Selain itu, ASSA juga telah melakukan investasi dalam pengembangan ekosistem logistik melalui kolaborasi dengan pemain dalam rantai pasokan makanan. Dengan jaringan yang luas di seluruh Indonesia, CargoShare dapat memenuhi berbagai kebutuhan logistik konsumen di seluruh wilayah.
Ekspansi ke arah Green Logistics serta pencapaian sertifikasi Halal Logistics juga semakin memperkuat posisi ASSA sebagai pemain logistik yang terus berinovasi di Indonesia.
Pada periode Januari hingga Juni 2024, ASSA mencatatkan pendapatan sebesar Rp2,4 triliun, di mana unit usaha logistik, yang merupakan salah satu fokus utama Perseroan, memberikan kontribusi sebesar 6% terhadap total pendapatan.
Sementara itu, bisnis rental masih menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi sebesar 39%, diikuti oleh layanan ekspres melalui Anteraja sebesar 31%, penjualan kendaraan bekas dan lelang sebesar 23%, serta 1% untuk bisnis lainnya.
Kami percaya bahwa semua sektor usaha yang dijalankan oleh ASSA akan terus mengalami pertumbuhan. Oleh karena itu, pada tahun ini ASSA menargetkan peningkatan pendapatan sebesar 5-10%, sementara laba bersih diharapkan meningkat dengan angka dua digit,” ungkap Prodjo.
Sekilas tentang PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA)
PT Adi Sarana Armada Tbk adalah perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2012 (ASSA: IJ). ASSA memulai operasionalnya sebagai penyedia layanan penyewaan mobil B2B pada tahun 2003, dan kemudian mengembangkan Share Car, sebuah platform B2C untuk menyewakan kendaraan cadangan kepada konsumen individu.
Setelah sekitar empat tahun beroperasi dalam penyewaan kendaraan, ASSA meluncurkan bisnis pilar ketiga, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC: IJ), yang merupakan pasar otomotif omnichannel dengan dua pilar bisnis utama: 1) Lelang kendaraan bekas secara grosir (JBA Indonesia) dan 2) Penjualan mobil bekas secara ritel melalui Online-to-Offline (Caroline.id). Dalam upaya melengkapi bisnis mobilitasnya, ASSA memasuki sektor logistik tiga tahun setelah berdirinya, dimulai pada tahun 2006 dengan layanan logistik first dan midmile untuk B2B, diikuti oleh layanan last-mile, Anteraja, yang diluncurkan pada tahun 2019.
Selain itu, ASSA juga telah memulai berbagai bisnis lainnya, seperti pengembangan warehouse fulfillment – Titipaja (2021), CargoShare (2022), layanan logistik rantai dingin (2023), serta logistik halal dan ramah lingkungan (2024). Di masa depan, ASSA berkomitmen untuk menyediakan solusi logistik yang komprehensif bagi para pelanggannya.