Lulusan Sekolah Dan Kampus Yang Berada Di Bawah Naungan Kemenperin Umumnya Langsung Terjun Ke Dunia Kerja Di Industri

Sabtu, 09 November 2024

    Bagikan:
Penulis: Seraphine Claire
(Dok/Kemenperin)

Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk terus menghasilkan tenaga kerja industri yang kompeten di seluruh Indonesia. Tugas strategis ini dilaksanakan melalui unit pendidikan vokasi Kemenperin, yang mencakup Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Politeknik, dan Akademi Komunitas (Akom).

"Untuk menghasilkan tenaga kerja yang kompeten dan siap pakai sesuai dengan kebutuhan industri, Kemenperin telah melaksanakan pendidikan vokasi industri di politeknik dan SMK yang berada di bawah naungannya. Ini merupakan salah satu program prioritas Kemenperin," ungkap Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam pernyataannya di Jakarta, Kamis (7/11).

Di wilayah Sumatera, Kemenperin memiliki beberapa unit pendidikan vokasi, antara lain SMK-SMTI Bandar Lampung, SMK-SMTI Padang, SMK-SMTI Banda Aceh, SMK-SMAK Padang, Politeknik ATI Padang, dan PTKI Medan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2024, jumlah penduduk berusia 15 tahun ke atas yang termasuk dalam angkatan kerja di pulau Sumatera mencapai 29,9 juta orang.

"Kemenperin terus berupaya untuk mendidik tenaga kerja yang kompeten di wilayah Sumatera yang memiliki jumlah angkatan kerja yang tinggi," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan. Ia menambahkan bahwa hampir semua lulusan dari unit pendidikan vokasi Kemenperin langsung terserap di dunia industri, sementara sisanya melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

"Untuk 287 lulusan SMK-SMTI Bandar Lampung tahun ini, sebanyak 92,33 persen lulusan telah terserap di industri," jelas Masrokhan. Sejak berdiri pada tahun 1986, SMK-SMTI Bandar Lampung telah melahirkan lebih dari 5.000 alumni.

SMK-SMTI Bandar Lampung menawarkan dua program studi, yaitu kimia industri dan analisis pengujian laboratorium. Seperti SMK binaan Kemenperin lainnya, SMK-SMTI Bandar Lampung menerapkan sistem pendidikan ganda di kelas dan di industri, di mana seluruh siswa menjalani praktik kerja industri (prakerin) selama enam bulan di industri.

Prinsip dasar dalam penyelenggaraan pendidikan vokasi di Kementerian Perindustrian adalah penyusunan kurikulum serta pelaksanaan pendidikan yang terintegrasi dengan kebutuhan industri. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan kolaborasi yang solid antara pemerintah, pelaku industri, asosiasi, dan lembaga pendidikan lainnya, ungkap Masrokhan.

Dalam menghadapi tantangan kemajuan teknologi, Kementerian Perindustrian juga mempersiapkan sumber daya manusia industri melalui percepatan transformasi industri 4.0 di lembaga pendidikan yang dikelolanya. Dengan kurikulum yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan tuntutan industri saat ini, Kementerian Perindustrian mendorong para siswa untuk menguasai keterampilan yang relevan dengan industri 4.0, sehingga mereka dapat memiliki keunggulan dan kemampuan adaptasi yang tinggi di dunia kerja.


(Seraphine Claire)

Baca Juga: Medan, Sumatera Utara: Korban Tewas Bencana Alam Capai Puluhan Jiwa
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.