Sub holding PTPN IV PalmCo telah mencatatkan pengeluaran untuk program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) mencapai Rp7,4 miliar selama bulan Desember 2024. Sebagian dari dana tersebut dialokasikan untuk berbagai program sosial dan keagamaan sebagai bentuk kontribusi nyata dalam mendukung perayaan Natal dan Tahun Baru.
Direktur Utama PTPN IV, Jatmiko Santosa, dalam pernyataan tertulisnya di Jakarta pada Kamis, (2/1/2025) menjelaskan bahwa dari total Rp7,4 miliar, 41% di antaranya diperuntukkan bagi bantuan di bidang sosial dan keagamaan.
"Pada bulan Desember lalu, salah satu program rutin TJSL yang dilaksanakan oleh PalmCo berfokus pada dukungan terhadap aktivitas masyarakat dalam rangka perayaan Natal dan Tahun Baru. Dari total Rp7,4 miliar tersebut, Rp3 miliar dialokasikan untuk mendukung pilar sosial, termasuk setengah miliar rupiah yang diperuntukkan bagi perbaikan rumah ibadah serta perayaan Natal dan Tahun Baru," ujarnya.
"Sebagai perusahaan perkebunan milik negara, kehadiran kami di tengah masyarakat, terutama pada momen penting seperti peringatan hari besar, merupakan prioritas. Bantuan untuk kegiatan sosial yang dapat merangsang perekonomian masyarakat menjadi fokus utama kami," tambahnya.
Selain menekankan program sosial, Jatmiko Santosa, yang telah berfokus pada berbagai perbaikan di PTPN selama lima tahun terakhir, juga menyatakan bahwa perusahaan berkomitmen untuk mendukung program TJSL di berbagai sektor lainnya. Dalam bidang pendidikan, misalnya, PTPN IV PalmCo telah mengalokasikan bantuan sebesar Rp1,75 miliar yang diterapkan dalam berbagai aspek, termasuk beasiswa, sarana dan prasarana pendidikan, serta lainnya.
Langkah tersebut, menurut Jatmiko, sejalan dengan strategi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) perusahaan yang menilai bahwa program ini tidak hanya membantu masyarakat dalam merayakan hari-hari keagamaan dan pergantian tahun, tetapi juga dapat berfungsi sebagai stimulus ekonomi di akhir tahun.
Selanjutnya, perusahaan juga secara berkelanjutan memfokuskan perhatian pada aspek lingkungan, termasuk restorasi hutan lindung, penanaman pohon secara kolaboratif, pencegahan bencana, dan berbagai inisiatif lainnya. Di sisi ekonomi, perusahaan juga memberikan perhatian dengan menyalurkan bantuan sebesar Rp372 juta untuk memperkuat UMKM yang menjadi binaan perusahaan.
"Saya yakin dan percaya bahwa pertumbuhan yang sejati dari sebuah perusahaan BUMN adalah kemampuan untuk hadir, tumbuh, dan berkembang bersama masyarakat," ungkap Jatmiko.
Program ini sendiri mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat di seluruh Indonesia. Christo (26 tahun), seorang pemuda asal Papua yang kini tinggal di Jakarta, mengungkapkan bahwa ia sangat terbantu oleh kebijakan perusahaan perkebunan terbesar di dunia ini.
“Senang sekali, perayaan Natal di PTPN dilaksanakan di berbagai tempat dan berlangsung dengan khidmat serta meriah. Terima kasih dan semoga terus konsisten hingga tahun-tahun mendatang,” harapnya.
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berfokus pada sektor agro bisnis, khususnya dalam komoditas kelapa sawit dan karet. Perseroan didirikan pada tanggal 11 Maret 1996, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 8 tahun 1996 yang ditetapkan pada 14 Februari 1996.
Pemerintah kemudian melakukan perubahan dalam pengelolaan BUMN Perkebunan dengan menetapkan Perseroan sebagai induk dari seluruh BUMN Perkebunan di Indonesia melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2014 yang dikeluarkan pada 17 September 2014. Sebagai perusahaan induk di sektor perkebunan, Perseroan kini memegang saham mayoritas dari tiga sub holding, yaitu Supporting Co (PTPN I), Palm Co (PTPN IV), dan Sugar Co (PT Sinergi Gula Nusantara).
Di samping itu, terdapat beberapa anak perusahaan yang beroperasi di bidang pemasaran produk perkebunan, seperti PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN), serta anak perusahaan yang bergerak dalam riset dan pengembangan komoditas perkebunan, yaitu PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN). Selain itu, terdapat juga anak perusahaan lainnya seperti PT LPP Agro Nusantara (LPPAN), PT Industri Nabati Lestari (INL), PT Kawasan Industri Nusantara (KINRA), PT Industri Karet Nusantara (IKN), PT Bio Industri Nusantara (BIONUSA), dan PT Sri Pamela Medika Nusantara (SPMN).
Saat ini, Perseroan secara konsolidasi merupakan salah satu perusahaan perkebunan terbesar di dunia berdasarkan total lahan konsesi yang dimiliki. Produk komoditas yang dihasilkan oleh Perseroan cukup beragam, mencakup kelapa sawit, karet, tebu, teh, kopi, tembakau, dan kakao, beserta produk hilirnya masing-masing. Perseroan juga tengah melaksanakan berbagai upaya transformasi bisnis di sektor budidaya tanaman perkebunan (on-farm), pengolahan tanaman perkebunan (off-farm), serta unit-unit pendukung lainnya untuk meningkatkan kinerja, produktivitas, dan efisiensi bisnis.