Pelatih ganda putra pelatnas bulu tangkis Indonesia, Antonius Budi Ariantho, menyatakan bahwa pasangan Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto masih memiliki beberapa aspek yang perlu diperbaiki terkait variasi pola serangan mereka menjelang Piala Sudirman 2025 yang akan berlangsung di Fenghuang Gymnasium, Xiamen, China, pada 27 April hingga 4 Mei.
Meskipun Fajar dan Rian dikenal sebagai pasangan yang berpengalaman dengan kecepatan permainan yang baik, Anton menekankan pentingnya menambahkan dimensi baru dalam strategi mereka agar lebih efektif dalam menghadapi lawan-lawan kelas dunia
“Saya telah berdiskusi dengan mereka. Ada beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki. Dalam pola permainan, mereka harus memiliki variasi lain dan tidak hanya mengandalkan kecepatan,” ungkap Anton dalam keterangan tertulisnya pada hari Minggu.
Dia menambahkan bahwa Fajar dan Rian perlu lebih adaptif dalam membaca situasi permainan, termasuk berani untuk bertahan dan mencari celah sebelum mengambil inisiatif untuk menyerang.
“Cari celah dengan bertahan terlebih dahulu, kemudian jika ada kesempatan, baru menyerang. Ini menjadi tugas saya untuk Fajar dan Rian,” tambahnya.
Dalam menghadapi turnamen bergengsi seperti Piala Sudirman, Anton mengungkapkan bahwa waktu persiapan yang terbatas menjadi tantangan bagi tim pelatih.
“Menuju Piala Sudirman, kami hanya memiliki waktu 10 hari untuk mempersiapkan. Ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memperbaiki kekurangan yang ada,” ujarnya.
Fajar dan Rian diperkirakan akan menjadi andalan utama sektor ganda putra Indonesia dalam turnamen beregu campuran yang diadakan setiap dua tahun ini.
Namun, belakangan ini, performa ganda putra yang menduduki peringkat empat dunia tersebut kurang konsisten, termasuk di Kejuaraan Bulu Tangkis Asia (BAC) 2025. Mereka terhenti di perempat final setelah kalah dari pasangan Malaysia, Aaron Chia dan Soh Wooy Yik, dengan skor 16-21, 11-21.
Pencapaian terbaik di BAC 2025 diraih oleh Leo Rolly Carnando dan Daniel Marthin yang meraih medali perunggu setelah tersingkir di semifinal, kalah dari wakil tuan rumah, Chen Boyang dan Liu Yi, dengan skor 21-13, 18-21,12-21.
Muhammad Shohibul Fikri dan Bagas Maulana harus mengakhiri perjalanan mereka di perempat final setelah mengalami kekalahan dalam dua gim berturut-turut dengan skor 19-21 dan 21-19. Sementara itu, pasangan ganda putra Indonesia lainnya, Sabar Karyaman Gutama dan Muhammad Reza Pahlevi Isfahani, juga tersingkir di babak pertama setelah kalah dari Chen Boyang dan Liu Yi dengan skor 21-11, 12-21, dan 19-21.