Sebuah insiden kecelakaan pesawat kecil kembali mengguncang Amerika Serikat, kali ini di negara bagian New York. Pesawat tipe Mitsubishi MU2B40 yang mengangkut enam penumpang jatuh di daerah Copake, New York timur, pada hari Sabtu (13/4/2025) siang waktu setempat. Semua penumpang dilaporkan meninggal dunia dalam peristiwa tragis ini. Meskipun pihak berwenang belum secara resmi mengumumkan jumlah korban jiwa, otoritas setempat telah mengonfirmasi bahwa keenam penumpang di pesawat tersebut tewas. Diketahui bahwa para korban merupakan anggota satu keluarga yang sedang dalam perjalanan menuju acara liburan. "Ada enam orang di dalam pesawat... Saya dapat mengonfirmasi bahwa semuanya telah dievakuasi dari lokasi kejadian," kata Todd Inman, pejabat dari Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB), dalam konferensi pers. "Saat ini, tidak ada korban yang dirawat di rumah sakit." Menurut laporan dari The New York Times, di antara korban terdapat pilot pesawat yang juga seorang ahli bedah saraf terkenal, Michael Groff, istrinya Joy Saini yang juga berprofesi sebagai dokter bedah, serta dua anak mereka beserta pasangan masing-masing. Keenam korban sedang dalam perjalanan untuk merayakan liburan keluarga. Kronologi Jatuhnya Pesawat Pesawat yang malang tersebut jatuh sekitar 10 mil atau 16 kilometer dari Bandara Columbia County, yang merupakan tujuan pendaratan. Inman menjelaskan bahwa pesawat sempat melakukan pendekatan ke bandara namun gagal mendarat dan meminta izin untuk melakukan pendekatan kedua. "Saat melakukan pendekatan ke Bandara Columbia County, pilot melaporkan adanya pendekatan yang gagal (missed approach) dan meminta vektor untuk pendekatan berikutnya," jelas Inman. Sayangnya, cuaca tampaknya menjadi salah satu faktor yang memperburuk keadaan. Visibilitas dilaporkan menurun sebelum terjadinya kecelakaan. Kondisi jarak pandang semakin memburuk menjelang terjadinya insiden, tambahnya. Dampak benturan pesawat saat mendarat sangat kuat sehingga menyebabkan kerusakan yang signifikan pada badan pesawat. "Pesawat mengalami kompresi, bengkok, dan terbenam ke dalam tanah akibat kekuatan benturan," ungkap Inman. Walaupun cuaca pada saat itu menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan sebagai penyebab, Inman menekankan bahwa pilot memiliki pengalaman yang cukup dan kokpit pesawat baru saja diperbarui. Kecelakaan ini menambah daftar panjang insiden penerbangan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir di Amerika Serikat. Pekan lalu, sebuah helikopter jatuh ke Sungai Hudson, mengakibatkan enam orang kehilangan nyawa. ari, 67 orang tewas akibat tabrakan antara helikopter militer dan pesawat penumpang di Washington. Tak lama sebelum insiden di Copake, sebuah pesawat ringan lainnya juga mengalami kecelakaan sesaat setelah lepas landas dari Bandara Boca Raton di Florida pada hari Jumat. Media setempat melaporkan bahwa tiga orang tewas dalam kecelakaan tersebut, yang diduga disebabkan oleh masalah mekanis. Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) saat ini sedang melakukan penyelidikan menyeluruh untuk menentukan penyebab jatuhnya pesawat Mitsubishi MU2B40 tersebut. Tim investigasi akan menganalisis data penerbangan, kondisi cuaca, rekaman komunikasi dengan menara pengawas, serta kondisi teknis pesawat sebelum terjatuh.