Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia (World Bank) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 5,1% hingga 5,2% pada tahun pertama kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
"Untuk Indonesia secara khusus, kedua lembaga tersebut (IMF dan World Bank) memperkirakan pertumbuhan dapat mencapai antara 5,1% hingga 5,2%," ujar Airlangga dalam konferensi pers yang diadakan di kantornya di Jakarta, pada hari Senin (5/8/2024).
IMF dan World Bank memperkirakan pertumbuhan ekonomi global hanya akan mencapai 3,2% - 3,6% tahun ini dan 3,3% - 3,7% tahun depan.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi kita memiliki ketahanan yang relatif baik terhadap konflik geopolitik, gangguan rantai pasokan, serta fluktuasi nilai tukar, kata Airlangga.
Airlangga menjelaskan bahwa beberapa kebijakan yang akan diteruskan oleh pemerintahan baru mencakup hilirisasi, pembangunan infrastruktur, proses aksesi ke OECD, serta pengembangan kawasan sentral yang mencakup Merauke dan Kalimantan Tengah.
"Ini akan menjadi salah satu pilar utama bagi Indonesia di masa mendatang. Salah satu fokusnya adalah pengembangan semikonduktor, mengingat Indonesia telah menjadi prioritas dalam sektor semikonduktor bagi Amerika Serikat. Indonesia terpilih dari tujuh negara, dan saat ini kita tengah menjalin kerja sama dengan berbagai institusi pendidikan," tambahnya.
Selain itu, Airlangga menyatakan bahwa pemerintah akan terus mendukung program-program terkait perlindungan sosial, seperti KUR, makan siang bergizi, rehabilitasi SD inpres, dan pengembangan lumbung pangan melalui food estate.