PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) secara resmi telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Pertamina International Shipping (PIS) untuk pengangkutan kargo Paraxylene dan Propylene. Kerjasama ini diharapkan dapat memperluas portofolio bisnis PIS dan memenuhi permintaan yang terus meningkat untuk Paraxylene dan Propylene baik di pasar domestik maupun internasional.
Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Direktur Optimasi Feedstock & Produk KPI, Sani Dinar Saifuddin, dan Direktur Gas, Petrokimia, & Bisnis Baru PIS, Arief Sukmara, dalam sebuah acara penandatanganan yang berlangsung di Bandung pada hari Senin (30/9).
Melalui kemitraan strategis ini, KPI memberikan kepercayaan kepada PIS untuk mengangkut muatan dari fasilitas kilang pengolahan KPI, seperti di Pelabuhan Cilacap dan Balongan, menuju fasilitas penyimpanan yang terletak di beberapa lokasi, termasuk Gresik dan lokasi lainnya di Indonesia.
"Keahlian PIS dalam bidang logistik maritim telah diakui secara global, berkat kualitas armada dan standar keamanan yang tinggi. Kami percaya bahwa dengan kemampuan ini, KPI dan PIS dapat menjangkau lebih banyak konsumen serta memenuhi kebutuhan petrokimia untuk industri nasional dengan lebih efisien dan biaya yang lebih kompetitif," ungkap Sani Dinar Saifuddin.
Sementara itu, Arief Sukmara, Direktur Gas, Petrokimia, & Bisnis Baru PIS, menekankan pentingnya kerjasama ini dalam memenuhi permintaan pasar domestik untuk produk petrokimia. "Kami merasa bangga dengan kerjasama antara PIS dan KPI yang mencerminkan sinergi dalam Grup Pertamina. Kerjasama ini juga memberikan kesempatan bagi kedua belah pihak untuk mengembangkan bisnis petrokimia dan memenuhi kebutuhan konsumen di dalam negeri."
Arief juga mengungkapkan rasa bangga PIS dalam menjalin kerjasama dengan KPI untuk secara agresif mengembangkan bisnis petrokimia. "Kami memiliki keyakinan yang tinggi terhadap kolaborasi ini. PIS berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen strategis kami, khususnya KPI."
Paraxylene dan Propylene adalah dua bahan kimia yang dihasilkan dari minyak mentah. Keduanya merupakan bahan baku yang sangat penting dalam berbagai proses industri dan dapat diolah menjadi berbagai produk, seperti plastik PET, obat-obatan, komponen otomotif, produk elektronik, dan kosmetik.
Kedua bahan ini memiliki peran yang sangat penting dalam berbagai produk industri, sehingga permintaan pasar terhadapnya terus meningkat, terutama di Indonesia yang saat ini fokus pada pengembangan kapasitas industri.
Volume pengangkutan kargo untuk Paraxylene mencapai sekitar 5.000 Metric Ton dan untuk Propylene sekitar 1.567,5 Metric Ton, dengan frekuensi pengangkutan berkisar antara 3 hingga 7 pengiriman setiap bulannya. Pengangkutan kargo ini akan sepenuhnya memanfaatkan armada PIS yang telah dirancang khusus untuk mengangkut kargo petrokimia dengan aman sesuai dengan standar internasional yang berlaku.
“Peran penting Paraxylene dan Propylene sebagai bahan baku industri menyebabkan tren permintaan pasar terus meningkat. Kami berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik terhadap kedua produk petrokimia ini dengan menyediakan solusi pengiriman yang aman, berkualitas, dan harga yang lebih kompetitif,” tutup Arief.