Koperasi Indonesia Memasuki Era Baru, Terdapat Harapan Bahwa Kontribusi Koperasi Dapat Meningkat Secara Signifikan

Senin, 06 Januari 2025

    Bagikan:
Penulis: Nora Jane
(Dok/Koperasi TC Invest)

Wakil Menteri Koperasi, Ferry J Juliantono, secara resmi membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Koperasi Jasa Tri Capital Investama (TC Invest) di hotel dan pusat konvensi di Sentul, Jawa Barat, pada hari Sabtu, 4 Januari 2025. Saat ini, koperasi memasuki era baru yang menjadi momentum kebangkitan sebagai pilar perekonomian Indonesia, dengan kontribusi yang lebih signifikan dibandingkan sektor swasta maupun BUMN.

“Saya sependapat dengan Koperasi TC Invest bahwa kita sedang memasuki fase baru bagi koperasi di Indonesia, dan kami yakin bahwa aset koperasi akan mampu melampaui BUMN dan swasta. Bagaimana koperasi dapat menjadi pilar perekonomian bangsa jika total asetnya hanya Rp281 triliun, sementara BUMN mencapai Rp7.000 triliun dan swasta antara Rp10.000 hingga Rp20.000 triliun. Ini adalah tanggung jawab kita, termasuk TC Invest, untuk meningkatkan aset tersebut,” ungkap Ferry J Juliantono.

Ferry secara khusus memberikan pujian atas semangat dan optimisme yang ditunjukkan oleh Koperasi TC Invest, yang dinilai mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. “Saya merasa senang melihat optimisme yang ditunjukkan oleh saudara/i. Koperasi kita harus menghilangkan pola pikir inferior. Kita harus berdiri tegak seperti yang ditunjukkan oleh TC Invest. Kami berharap semangat dan optimisme ini juga dapat terwujud di Kemenkop. Koperasi-koperasi kita harus mampu memiliki pabrik sendiri dan menjadi konglomerat, seperti koperasi-koperasi besar di luar negeri,” tambahnya.

Rakernas Koperasi TC Invest 2025 berlangsung dari Jumat, 3 Januari 2025, hingga Minggu, 5 Januari 2025, dihadiri oleh pengurus, pengawas, dan manajemen. Agenda yang dibahas meliputi Evaluasi Kinerja Tahun 2024, Rencana Kerja Tahun 2025, Rencana Anggaran Pendapatan dan Biaya (RAPB) Tahun 2025, serta penetapan target untuk tahun 2025, yang hasilnya akan dibawa ke dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) TC Invest yang akan dilaksanakan segera setelah Rakernas 2025.

Ferry Juliantono, yang hadir bersama Henra Saragih, Deputi Bidang Kelembagaan dan Digitalisasi Koperasi Kementerian Koperasi yang baru dilantik sehari sebelumnya, menjelaskan bahwa Koperasi TC Invest merupakan contoh nyata pentingnya digitalisasi dalam koperasi. Hal ini semakin memperkuat keyakinannya untuk lebih serius mendukung digitalisasi koperasi, termasuk pengembangan Super Apps Koperasi dan Bank Koperasi Digital yang akan menggantikan Bank Umum Koperasi Indonesia (Bukopin), serta mendukung rebranding koperasi.

Ferry juga menekankan keseriusan pemerintah dalam membangun sektor koperasi, yang terlihat dari berbagai langkah yang telah dan akan diambil, seperti memberikan wewenang kepada koperasi untuk berpartisipasi dalam berbagai sektor dan program pemerintah. Di antaranya adalah distribusi pupuk bersubsidi dan program Makan Bergizi Gratis yang berkaitan dengan penyaluran bahan baku. Menurut Ferry, program ini tidak hanya bertujuan mengatasi masalah stunting, tetapi juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, termasuk penyediaan perumahan berbasis koperasi.

“Pak Prabowo baru saja menyetujui penambahan dana sebesar Rp10 triliun untuk Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) yang dapat dimanfaatkan untuk memperkuat gerakan koperasi,” ungkap Ferry.

Ketua Pengurus Koperasi TC Invest, Dr. Iqbal Alan Abdullah, MSc, menyatakan bahwa digitalisasi telah menyelamatkan koperasi ini selama masa-masa sulit, seperti saat pandemi Covid-19. “Bayangkan, semua manajemen di kantor pusat terpapar Covid-19 dan kami tidak bisa beraktivitas, tetapi berkat digitalisasi, kami dapat bertahan karena semua transaksi dilakukan secara digital. Kami memiliki aplikasi TCI Mobile dan ‘Juara’, serta sistem yang sangat transparan yang dapat dipantau kapan saja dan di mana saja. Kami juga telah menjalin kerja sama host-to-host dengan bank-bank besar seperti BRI, BNI, dan BCA. Digitalisasi ini telah menyelamatkan kami, didukung oleh kantor layanan di 15 lokasi di Indonesia, dan ini menunjukkan betapa pentingnya digitalisasi bagi koperasi di Indonesia,” kata Iqbal Alan Abdullah.

Iqbal menyatakan keyakinannya bahwa koperasi akan mengalami kebangkitan di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran. Hal ini disebabkan oleh kepemimpinan tokoh-tokoh yang memiliki latar belakang koperasi. Presiden Prabowo sendiri memiliki kakek, Margono Djojohadikoesoemo, yang merupakan seorang ahli koperasi dan pendiri BNI, serta ayahnya, Prof. Soemitro Djojohadikoesoemo, yang mendirikan Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI). Prabowo juga tetap menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Induk Koperasi Unit Desa (Inkud) hingga saat ini, menunjukkan komitmennya untuk menghidupkan kembali koperasi sebagai pilar perekonomian nasional.

"Kami memiliki harapan yang besar bahwa koperasi akan bangkit di era ini. Oleh karena itu, kami memilih tema 'Era Baru Koperasi Menuju 2045: Komunitas, Kolaborasi, Kompetitif' untuk rakernas kali ini. Terlebih lagi, tahun 2025 telah ditetapkan sebagai Tahun Koperasi Internasional oleh PBB," tambahnya.

Iqbal juga menekankan pentingnya meningkatkan keanggotaan koperasi di kalangan masyarakat Indonesia. Saat ini, hanya sekitar 8,41 persen masyarakat yang bersedia menjadi anggota koperasi, jauh di bawah rata-rata dunia yang mencapai 16,31 persen. Hal ini berkontribusi pada rendahnya sumbangan koperasi terhadap PDB nasional.

"Kami sependapat dengan Kemenkop bahwa momentum tahun 2025 sebagai International Year of Cooperatives (IYC2025) harus dimanfaatkan untuk kebangkitan koperasi di Indonesia, terutama mengingat rendahnya keanggotaan masyarakat dalam koperasi," ungkap Iqbal.

Koperasi TC Invest, yang terdiri dari karyawan, pelaku usaha, dan pensiunan, memiliki berbagai unit bisnis yang memberikan manfaat bagi anggotanya, termasuk perdagangan (TCI Mart), simpan pinjam dan TCI Syariah, pendidikan (Asia Digital Academy), perumahan (TCI Property), pariwisata & haji umroh (Aminin Travel), teknologi (TCI Mobile dan Juara), peternakan (TCI Farm), serta crowdfunding sekuritas (FundEx dan BPR).

Dalam Rakernas TC Invest ini, turut hadir para pengurus, pengawas, dan manajemen, termasuk Ketua Pengawas Dr. Aripin, Sekretaris TC Invest Jones Sirait, Bendahara Nur Azizah Zuhriyah, Direktur Utama Agus Jamiatul Firdaus, Direktur Operasional & Legal M. Dedi Gunawan, serta Direktur Bisnis Adji Srihandoyo.

(Nora Jane)

Baca Juga: Tingkatkan Literasi, OJK Gandeng UMSU Edukasi Mahasiswa Kelola Keuangan
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.