Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Republik Indonesia, Maman Abdurrahman, telah meluncurkan inisiatif untuk memperluas peluang kemitraan dan akses pasar bagi UMKM ke Malaysia.
Dalam pernyataannya, Menteri Maman menekankan bahwa langkah ini bertujuan untuk mendorong para pelaku UMKM agar dapat bersaing di tingkat regional dan global.
“Ini merupakan peluang bagi kedua negara, Indonesia dan Malaysia, untuk memperluas akses pasar produk UMKM di Serawak dan Indonesia,” ungkap Maman dalam konferensi pers yang diadakan di Gedung SMESCO Indonesia, Jakarta, pada hari Kamis.
Menteri UMKM didampingi oleh Wakil Menteri UMKM, Helvi Moraza, saat menerima kunjungan dari Wakil Menteri Pariwisata, Industri Kreatif, dan Seni Pertunjukan Sarawak, Datuk Snowdandan Lawan.
Melalui kunjungan ini, kami berharap dapat memperluas pasar UMKM ke luar negeri, terutama ke wilayah Serawak dan Kuching di Malaysia, bahkan hingga Brunei,” ungkap Menteri Maman.
Mengenai peningkatan kapasitas UMKM, Maman berpendapat bahwa hal ini dapat dilakukan dengan menjalin kerja sama melalui inovasi teknologi produksi untuk meningkatkan daya saing UMKM.
“Saat ini, kami masih melakukan pemetaan terhadap daftar UMKM yang memiliki potensi. Kami berharap peluang kerja sama ini dapat memberikan manfaat bagi sektor UMKM di Indonesia dan Malaysia,” tambahnya.
Di sisi lain, Wakil Menteri UMKM Selvi Moraza menekankan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto telah memberikan arahan untuk membangun kolaborasi antar-sektor.
“Kementerian UMKM dapat menyelaraskan program dengan beberapa Kementerian atau Lembaga lainnya, seperti Kementerian Ekonomi Kreatif, Kementerian Perdagangan, dan lain-lain,” jelas Wakil Menteri Selvi.
Deputy Menteri Pariwisata, Industri Kreatif, dan Seni Pertunjukan Sarawak, Datuk Snowdan Lawan, mengungkapkan harapannya untuk terjalinnya kolaborasi yang erat antara Indonesia dan Malaysia melalui acara “TEE.F.DEE” yang dijadwalkan berlangsung pada Agustus 2025.
“Pada kesempatan sebelumnya, kami menghadiri Inacraft dan merasa sangat terkesan. Sebenarnya, kami ingin mempelajari cara Indonesia mengembangkan industri ini,” kata Datuk Snowdan Lawan.