ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/rwa/aa

Peranan Koperasi Sangat Relevan Dalam Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Sabtu, 12 Apr 2025

Presiden Prabowo Subianto telah meluncurkan program pembentukan 80 ribu Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih sebagai langkah untuk memperkuat ekonomi lokal di tengah tantangan global, serta untuk mencapai target ketahanan dan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen.

Inisiatif ini diperkuat melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 mengenai Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang diterbitkan pada akhir Maret 2025.

Dalam Inpres tersebut, Kementerian Koperasi (Kemenkop) diberikan tujuh mandat untuk memastikan bahwa harapan Kopdes Merah Putih dalam membangun sistem ekonomi desa yang kuat, berbasis pada sumber daya lokal seperti pertanian, perikanan, kerajinan, dan pariwisata, dapat terlaksana dengan baik dan relevan dengan perkembangan zaman.

Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menyatakan bahwa dengan memanfaatkan partisipasi kolektif masyarakat desa dan semangat gotong-royong, koperasi ini bertujuan untuk menciptakan kemandirian ekonomi yang berkelanjutan.

Sementara itu, Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono menyampaikan keyakinannya bahwa target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar delapan persen dapat tercapai melalui berbagai inisiatif.

“Dengan adanya distribusi aset dan kegiatan produktif di desa, diharapkan pertumbuhan ekonomi di tingkat desa dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” ungkap Ferry.

Kemenkop memberikan dukungan penuh terhadap pembentukan Kopdes Merah Putih dan berkomitmen untuk menjadikan koperasi sebagai badan usaha yang kompetitif dan memiliki daya saing.

“Dengan kerja sama yang baik, diharapkan Koperasi-Koperasi Desa Merah Putih yang diprakarsai oleh Presiden dapat segera terwujud di seluruh Indonesia,” tambahnya.

Di sisi lain, banyak ekonom dan ahli sepakat bahwa pembentukan serta peningkatan jumlah koperasi adalah langkah yang positif. Terlebih lagi, semangat gotong-royong yang diusung oleh koperasi telah diperkenalkan oleh Mohammad Hatta, wakil presiden pertama Indonesia, yang dikenal sebagai “Bapak Koperasi Indonesia”

Hatta percaya bahwa koperasi merupakan bentuk demokrasi ekonomi dan alat yang krusial untuk mencapai kesejahteraan sosial dan ekonomi bagi seluruh masyarakat

Namun, pertanyaannya adalah, apakah penambahan jumlah koperasi secara masif masih relevan dengan tren pergerakan ekonomi global saat ini?

“Tren koperasi di dunia saat ini menunjukkan penurunan jumlah koperasi secara kuantitas, tetapi peningkatan dalam layanan dan kualitas. Merger dan konsolidasi adalah hal yang seharusnya didorong oleh pemerintah,” ungkap pakar koperasi Suroto.

“Pengembangan koperasi desa yang seragam juga perlu diperhatikan, karena hal ini dapat melemahkan semangat kewirausahaan dan tidak memenuhi kebutuhan masyarakat secara langsung,” tambahnya.

Indonesia sendiri sudah lama mengenal pembentukan penggerak ekonomi desa, seperti Koperasi Unit Desa (KUD) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang didirikan pada tahun 1963 dan 2014, masing-masing.

BUMDes didirikan berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Menurut laporan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) pada tahun 2023, lebih dari 50.000 BUMDes aktif di Indonesia telah berhasil meningkatkan pendapatan desa dan menciptakan lapangan kerja melalui pengelolaan usaha produktif seperti pertanian dan UMKM.

Menteri Koperasi Budi Arie menegaskan bahwa kehadiran Kopdes Merah Putih akan menjadi pelengkap bagi upaya pemerintah dalam mempercepat pembangunan ekonomi di desa, tanpa menggantikan peran BUMDes yang masih ada hingga saat ini.

“BUMDes akan tetap ada, sementara Kop Des ini membawa semangat baru dengan skema yang berbeda, terutama dalam model bisnisnya. Koperasi berfungsi sebagai instrumen untuk pemerataan ekonomi, khususnya bagi masyarakat,” kata Budi Ar.

Apa yang menjadi faktor kunci bagi Kopdes Merah Putih agar dapat beroperasi lebih efektif dibandingkan pendahulunya?

Hendri Saparini, ekonom senior dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, berpendapat bahwa kegiatan ekonomi harus menjadi fondasi utama Kopdes Merah Putih untuk memastikan keberlanjutan program ini.

“Membangkitkan koperasi adalah suatu usaha yang sangat mulia karena berperan penting dalam mendorong ekonomi yang lebih inklusif. Namun, yang terpenting adalah adanya kegiatan ekonomi yang solid terlebih dahulu, yang kemudian dapat bergabung dalam koperasi, bukan sebaliknya,” jelas Hendri.

Target pendirian 80 ribu Kopdes Merah Putih diharapkan selesai pada akhir Juni 2025, yang bertepatan dengan kurang dari dua minggu menjelang Hari Koperasi Nasional pada 12 Juli.

Selain itu, pembentukan Kopdes Merah Putih yang diharapkan rampung tahun ini juga bertepatan dengan Tahun Koperasi Internasional (IYC 2025) yang dideklarasikan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

IYC 2025 mengusung tema “Koperasi Membangun Dunia yang Lebih Baik”, yang menyoroti dampak positif koperasi yang berkelanjutan dan menekankan bahwa model koperasi adalah solusi penting untuk menghadapi berbagai tantangan global.

Tema ini juga menekankan peran vital koperasi dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) pada tahun 2030

Namun, di tengah dua momentum besar ini, Esther Sri Astuti, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), menekankan pentingnya tata kelola dan manajemen yang jelas agar koperasi dapat berfungsi sebagai penggerak ekonomi.

Jika aspek-aspek fundamental ini dapat dilaksanakan dengan baik, maka koperasi dan anggotanya akan mengalami perkembangan yang signifikan.

“Mereka memerlukan manajemen yang baik. Oleh karena itu, (pelaku kopdes) memerlukan bimbingan teknis dan audit. Semua aspek harus diperhatikan, mulai dari pertimbangan modal, kegiatan usaha, hingga tata kelola,” ungkap Esther.

Dengan semangat yang optimis, ditunjang oleh pengelolaan yang transparan dan akuntabel, ini merupakan kesempatan yang baik bagi Indonesia untuk menunjukkan bahwa inisiatif dalam memajukan dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui Kopdes Merah Putih adalah langkah yang tepat dan relevan di tengah tantangan global saat ini.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.