Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menyatakan kesiapannya untuk menjadi pelopor dalam pelaksanaan tiga program unggulan yang diusung oleh Presiden RI Prabowo Subianto, yaitu Ketahanan Pangan, pembentukan Koperasi Desa Merah Putih, dan program Makan Bergizi Gratis (MBG). “Jawa Timur tidak hanya berfokus pada ketahanan pangan, tetapi juga sedang berupaya menuju kedaulatan pangan,” ungkap Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat bertemu dengan Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan di Jakarta, pada hari Senin, sebagaimana disampaikan dalam keterangan yang diterima di Surabaya. Ia menjelaskan bahwa produksi padi di Jawa Timur pada tahun 2024 diperkirakan mencapai 9,27 juta ton, yang setara dengan 5,35 juta ton beras. Pemerintah pusat menargetkan peningkatan produksi menjadi 12,6 juta ton pada tahun 2025, yang akan memenuhi sekitar 17,56 persen dari kebutuhan beras nasional. “Ini semakin memperkuat posisi Jawa Timur sebagai lumbung pangan nasional,” tambahnya. Mengenai program pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang tercantum dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025, Khofifah menegaskan bahwa Jawa Timur siap menjadi pelopor. Saat ini, sebanyak 8.501 desa dan kelurahan di wilayah tersebut telah menyatakan kesiapannya untuk membentuk koperasi tersebut mulai Juli 2025. “Kami siap menjadi yang terdepan dibandingkan daerah lain dalam pembentukan Kopdes Merah Putih,” tegasnya Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga memberikan masukan terkait pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia mengusulkan agar dibentuk titik koordinasi di setiap wilayah untuk mempercepat proses koordinasi dan pengawasan program tersebut. Menanggapi usulan tersebut, Menko Pangan Zulkifli Hasan memberikan apresiasi atas komitmen dan langkah cepat Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mendukung program-program strategis pemerintah pusat. “Saya sangat menghargai Ibu Gubernur Jatim. Beliau sangat proaktif dan mengambil inisiatif lebih awal untuk mendukung program-program pusat. Ini adalah contoh ideal bagi seorang kepala daerah,” ujar Zulhas, sapaan akrabnya.