Indonesia dan Jepang telah sepakat untuk memperkuat kolaborasi perdagangan di kawasan ASEAN, terutama di tengah kebijakan tarif resiprokal yang diterapkan oleh Amerika Serikat. Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati setelah pertemuannya dengan Menteri Keuangan Jepang, H.E. Katsunobu Kato, dalam agenda Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN+3. Sri Mulyani menekankan bahwa kedekatan budaya, geografis, dan sejarah antara negara-negara ASEAN+3 merupakan dasar yang kuat untuk menciptakan stabilitas dan kesejahteraan di kawasan. Ia juga mencatat bahwa Jepang pernah menghadapi tantangan serupa pada tahun 80-an terkait kebijakan tarif AS, dan pengalaman tersebut memberikan perspektif berharga serta menjadi referensi penting dalam merumuskan langkah-langkah ke depan. Selain itu, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa Indonesia menerima respons positif dari Pemerintah AS sebagai salah satu negara pertama yang secara aktif melakukan negosiasi tarif. Oleh karena itu, pembelajaran dari pengalaman negara lain dalam mengatasi tantangan domestik dapat menjadi faktor penting untuk mencapai stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.