ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/bar/aa

Rupiah Mengalami Penguatan Yang Dipengaruhi Oleh Penurunan Ekspektasi Inflasi Di Amerika Serikat

Selasa, 10 Jun 2025

Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari Selasa di Jakarta mengalami penguatan sebesar 16 poin atau 0,10 persen, menjadi Rp16.275 per dolar AS, dibandingkan dengan sebelumnya yang tercatat Rp16.291 per dolar AS.

Analis mata uang dari Doo Financial Futures, Lukman Leong, berpendapat bahwa penguatan nilai tukar (kurs) rupiah ini dipengaruhi oleh penurunan ekspektasi inflasi di Amerika Serikat (AS).

"(Rupiah menguat) sebagai respons terhadap koreksi pada dolar AS semalam setelah survei menunjukkan penurunan ekspektasi inflasi di AS," ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.

Tercatat bahwa ekspektasi inflasi untuk satu tahun ke depan menurun 0,4 persen menjadi 3,2 persen dari sebelumnya 3,6 persen. Demikian pula, ekspektasi inflasi untuk tiga tahun mendatang menurun 0,2 persen menjadi 3 persen, dan untuk lima tahun menurun sebesar 0,1 persen menjadi 2,6 persen.

Selain itu, investor juga berharap akan ada hasil positif dari perundingan dagang antara AS dan China.

Mengutip Xinhua, Wakil Perdana Menteri Tiongkok, He Lifeng, yang juga merupakan anggota Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok, menghadiri pertemuan dengan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, sebelum pertemuan pertama mekanisme konsultasi ekonomi dan perdagangan Tiongkok-AS pada hari Senin (9/6).

"Trump sendiri menyatakan bahwa ia telah menerima laporan yang baik dari perundingan tersebut," ungkap Lukman.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari Selasa juga menunjukkan penguatan ke level Rp16.276 per dolar AS, naik dari sebelumnya yang sebesar Rp16.277 per dolar AS.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.